fbpx

Olimpiade Tokyo 2020 dan Semarak di Media Sosial

Aug 9, 2021 | Social Media

Olimpiade Tokyo 2020 baru saja berakhir. Sebuah ajang perayaan olahraga dunia yang dinantikan di tengah kondisi pandemi yang menimpa dunia. Dengan berbagai kondisi yang ada, Olimpiade yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, terpaksa harus dilaksankan tahun ini, 2021. Namun begitu, dari pihak penyelenggara tetap menggunakan nama Olimpiade Tokyo 2020, atau dalam konteks media sosial, menggunakan tagar #Tokyo2020.

Kemeriahan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, walau minim penonton langsung, tapi tetap terasa semarak. Hiruk pikuk yang terjadi pada penanyangan di televisi, juga dilengkapi dengan ramainya tanggapan di media sosial. Kemeriahan ini juga diramaikan oleh para warganet dari Indonesia. Terutama saat atlet-atlet Indonesia sedang berjuang dalam mengharumkan nama bangsa. Indonesia pada bulan Juli kemarin mengirimkan 23 atlet dan 17 official untuk bertarung di delapan cabang olahraga, seperti atletik, panahan, angkat besi, menembak, mendayung, bulu tangkis, renang, dan selancar.

Beberapa momentum kemeriahan yang terekam di media sosial adalah pada saat pertandingan atlet badminton. Baik pertandingan “the minions”, “the daddies”, Ginting, dan juga ganda putri Greysia dan Apriyani. Dari pertandingan-pertandingan tersebut, pencapaian tertinggi diraih oleh ganda putri Indonesia, dengan memenangkan final dan meraih medali emas. Kemenangan tersebut juga menjadi semakin semarak di media sosial dengan adanya artis dan seleb yang merekam reaksi mereka saat menonton pertandingan final itu.

Euforia tersebut dilanjutkan dengan datangnya berbagai hadiah sebagai bentuk apresiasi atas kemenangan pasangan ganda putri Indonesia. Ini juga menjadi kali pertama ganda putri Indonesia meraih medali emas di Olimpiade. Beberapa hadiah yang tercatat seperti uang lima Milyar dari Presiden Jokowi melalui Kemenpora, uang tunai dari beberapa pihak lain, rumah dan apartemen, cabang Bakso Aciang oleh Arief Muhammad, cabang outlet Es Teh Indonesia, tanah, rumah, dan sapi dari Walikota Tomohon dan Konawe, minum kopi gratis seumur hidup di Filosofi Kopi, dan masih banyak lagi.

Apresiasi tersebut menjadi hype tersendiri di media sosial. Bahkan beberapa perusahaan menjadikan momentum ini sebagai bagian dari digital marketing mereka. Seperti contohnya Lamudi, sebuah perusahaan di bidang marketplace properti, mengaitkan tentang hadiah rumah yang didapat oleh Greysia dan Apriyani dengan konsep pemasaran properti yang bisa dilakukan di platform Lamudi. Selain konsep pemasaran digital, bidang politik juga menumpangi hype ini. Seperti dengan merebaknya ucapan selamat atas pencapaian duo #GreyApri oleh para politisi, yang sayangnya dianggap kurang tepat. Para politisi ini memposting foto ucapan kepada kedua atlet peraih medali emas ini sambil menyertakan foto mereka sendiri, yang tak jarang porsinya jadi lebih besar. Hal ini dianggap sebagai sebuah bentuk “kampanye” menyebalkan oleh para warganet. Kekesalan warganet ini kemudian dituangkan dengan membuat meme yang memparodikan poster elektronik ucapan selamat dari para politisi ini.

Pin It on Pinterest

Share This