Tahukah kamu, bahwa 83% responden global sangat mempercayai rekomendasi yang diberikan oleh keluarga ataupun teman. Namun, tak hanya dari inner-circle mereka saja, faktanya sebanyak 66% responden mengatakan bahwa mereka percaya pada opini konsumen lain yang disiarkan secara online. Begitulah yang diungkapkan oleh Nielsen.
Rekomendasi atau review dari siapa pun itu, baik keluarga, sahabat, maupun konsumen lain, hal ini merupakan bentuk dari Word of Mouth. Saat ini, Word of Mouth yang dinilai ampuh datang dari orang yang dipercaya oleh audiens atau biasa disebut influencer.
Lalu, bagaimana cara menentukan influencer yang tepat?
Followers
Ya, hal pertama yang kita lihat dalam memilih influencer adalah jumlah followers-nya. Dengan begitu, kita dapat mengestimasi seberapa banyak sekiranya audiens yang akan melihat pesan tersebut.
Selain banyaknya followers, kita perhatikan juga, apakah followers-nya asli atau fiktif? Jika followers influencer tersebut fiktif, tentu saja tidak akan berpengaruh terhadap strategi marketing kita.
Engagement
Ketika menentukan influencer, sebaiknya jangan hanya terpukau oleh jumlah followers saja. Seorang influencer adalah penyambung lidah sebuah brand kepada audiensnya. Maka itu, kita perlu mengetahui bagaimana keterlibatan audiens pada post influencer tersebut.
Relevansi Brand
Pilih influencer yang relevan atau memiliki keterkaitan dengan brand. Caranya, dengan memilih influencer yang bergerak pada bidang industri yang sama. Perhatikan isi konten yang sering mereka upload. Contohnya, kamu memiliki brand di bidang olahraga, maka kamu bisa mencari influencer yang bergerak di bidang olahraga atau memiliki hobi olahraga dan menerapkan gaya hidup sehat.
Cek Feed Influencer
Selain engagement, kita juga perlu mengetahui brand apa saja yang pernah bekerja sama dengan influencer tersebut. Hal ini untuk memastikan tidak ada kompetitor brand kita yang pernah bekerja sama dengannya. Perhatikan juga feed pribadinya, jika feed pribadi terlalu banyak, bisa dianggap spam.
Akun Media Sosial yang Dimiliki
Seorang influencer mungkin memiliki berbagai akun media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Maka itu, carilah influencer yang memiliki pengaruh di banyak media sosialnya. Lalu, kita bisa membuat strategi marketing untuk menyampaikan pesan yang tepat dari setiap akun media sosial influencer. Hal ini agar bisa mencapai KPI (Key Performance Indocator) dan target market yang sudah ditentukan.